Wali Samud Pasar Jrakah Semarang

Malam yang cukup istimewa mendapatkan kisah Wali Samud, seorang Wali Mastur (tidak diketahui orang) yang melakukan topo rame di Pasar Jrakah. Banyak kisah kramat yang ditunjukkan oleh saksi hidup pada tahun 1960-an saat Pasar Jrakah belum ada lampu dan masih ikut Kabupaten Demak. Seorang yang gagah asal Kaliwungu Kendal dan hanya memakai sarung tanpa baju bernama Samud itu selalu di Pasar Jrakah. Kalau tidak tahu pasti menyebutnya sebagai "aneh". Ia pulang pergi kadang naik Kereta di Stasiun Jrakah, kadang naik mobil umum atau jalan kaki. Ada kisah yang disebutkan, jika mobil umum yang diberhentikan tidak mau membawa dia, maka langsung macet. Dan mobil hanya bisa hidup kalau ia naiki. Termasuk para pedagang pasar yang ia kasih uang, maka  uang dari Samud disimpan dan dagangannya akan laris terjual. Yang aneh adalah pada hari Jum'at, Samud yang selalu memegang tongkat besar itu selalu menyelipkan daun kurma yang baru (basah). Orang meyakininya selalu Jum'atan di Makkah. Walau kelihatan lusuh, tapi tubuhnya tidak bau dan sarungny tidak ada bau pesing. Begitu keberadaanny diketahui orang setelah mendapat kiriman dari KH Hamid Pasuruhan, maka ia memohon doa ada Allah untuk wafat. Akhirnya ia meninggal dunia dan dirawat oleh Modin Jrakah bersama dengan Kepolisian dan konon dimakamkan di Bergota.
Allahu yarham....
Ada yang pernah ziarah ke Makam Wali Samud?....

@mrikzachamami