Rindu Mencium Ka'bah

Rindu itu memang harus terobati. Obat yang paling mujarab adalah mendekat dan mencium. Berikut pula saat kita rindu dengan Ka'bah. Rasanya kurang lengkap kalau kita tidak mendekat dan menciumnya.
Itu hampir saja kulakukan saat pertama kali berada di posisi paling dekat dengan Ka'bah. Tapi ternyata itu tidak boleh. Kenapa? Sebab saya masih dalam posisi umroh dengan pakaian ihram--yang tidak boleh terkena wangi-wangian.
Oleh muthowif (pembimbing ibadah), kami disarankan tidak mendekat dan mencium Ka'bah dahulu setelah tahallul (mencukur rambut).
Itulah rasa rindu yang harus ditahan. Dan menahan rindu itu memang menunggu kehalalan perbuatan itu dilakukan.
Sama dengan Ka'bah bicara begini: "Peluk dan ciumlah aku setelah selesai ibadah umrohmu selesai". Maka setelah selesai ibadah umrohnya, bebas bagi siapapun untuk mendekat.
Saat selesai umroh saya yang pertama, itulah kesempatan untuk berkali-kali mendekat dan mencium Ka'bah seiring dengan meminta ampunan pada Allah atas segala dosa yang saya lakukan. Di depan Ka'bah dengan posisi kiswah menempel tangan itu air mata tak akan bisa tertahan. Semua tumpah ruah teringat dosa yang menggunung.
@mrikzachamami
#makkah 

No comments:

Post a Comment

@mrikzachamami