Keistimewaan lainnya, bahwa dalam al-Qur'an diabadikan sebuah surat yang namanya "Al Jumu'ah". Surat ini turun menjadi jawaban bahwa perniagaan dan permainan yang tidak baik menurut syari'at harus ditinggalkan ketika mendengar kumandang shalat/khutbah Jum'at.
Dimana saat itu terjadi, ketika Rasul berkhutbah ada barang dagangan dari Syam datang, sebagian jama'ah meninggalkan Nabi yang berkhutbah untuk urusi dagangan. Di sisi lain, ada pernikahan gadis yang dihibur seruling dan alat musik lainnya dan jama'ah mementingkan melihat itu daripada ikut shalat jum'ah. Maka turunlah ayat ini: “11. Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: ‘Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan’, dan Allah sebaik-baik pemberi rezki.” (Al-Jumu’ah: 11).
Mara kita menata hati, berharap Jum'at mubarok dengan tetap mengingat pesan istirahat berdagang dan tidak berpesta ria saat ada shalat Jum'at. Selamat berjum'at ria.
