Oleh. M.
Rikza Chamami, MSI
Dosen
Universitas Islam Negeri Walisongo dan Majelis Ulama Indonesia Kota Semarang
السلام
عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد
لله الذي انعمنا بنعمة شهر شوال الكرام، واعاد علينا باتحاد الانام، اشهد ان لا
اله الا الله وحده لا شريك له، شها دة تنجي قا ئلها من عذاب اخر الايام.
واشهد ان
محمدا عبده ورسوله، الذي نال رسول الختام.
اللهم صل
وسلم وبا رك على سيدنا محمد حاء الرحمة وميم الملك ودال الدوام، وعلى اله وصحبه
وسلم.
فيا معاشر
المسلمين رحمكم الله، اتقو الله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون.
اعوذ
بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم وسارعوا الى مغفرة من ربكم وجنة عرضها
السموات والارض اعدت للمتقين
Ma’asyiral
muslimin rahimakumullah,
Dalam
kesempatan majelis mulia Jum’at ini, saya berpesan marilah kita bersama-sama
meningkatkan taqwa kita kepada Allah Swt dengan senantiasa melaksanakan segala
perintahnya dan berusaha secara maksimal meninggalkan segala laranganNya. Sebab
ketaqwaan inilah yang menjadi inti dari kehidupan kita sebagai hamba yang
beriman.
Dan
mari kita bersama-sama memanjatkan rasa syukur dengan kalimat “Alhamdulillahi
rabbil ‘alamin” atas limpahan segala karunia berupa umur panjang dan
kesehatan yang dapat mengantarkan kita tetap istiqamah menjalankan perintah agama
Islam. Rasa syukur pada Allah ini yang akan menjadikan nikmat bertambah. Dan
sebaliknya jika kita mengkufuri nikmat, maka Allah akan memberikan adzab yang
pedih. Allah berfirman dalam Surat Ibrahim ayat 7:
واذ تاذن ربكم لئن شكرتم لازيدنكم ولئن كفرتم ان عذابي لشديد
“Dan
(ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Sidang Jum’at
rahimakumullah,
Setelah
kita menjalani puasa Ramadan selama satu bulan dan melanjutkan perayaan hari
raya ‘idul fitri, giliran kita saat ini mengikuti panggilan shalat Jum’at di
pekan pertama bulan Syawwal. Ada banyak hal yang patut diambil dari hikmah perayaan
‘idul fitri yang perlu diambil, antara lain: silaturrahim, memohon maaf dan
terciptanya jiwa persaudaraan. Pada bulan Syawwal semacam ini semua keluarga
juga mudah untuk berkumpul merasakan nikmat dan kebahagiaan secara
bersama-sama, tidak pandang kaya atau miskin.
Maka
hikmah besar membangun persaudaraan ini patut kita jadikan titik positif dalam
membangun pribadi muslim yang peduli terhadap kebersamaan. Sebab Islam dibangun
atas dasar kebersaan dan kebesaran Islam juga tertumpu pada jiwa persaudaraan
yang mengkristal menjadi persatuan. Disinilah inti dari penyucian diri, dimana
kita terbebas dari kesalahan hak-hak anak Adam dan terlepas dari dosa kepada
Allah Swt. Dalam firman Allah Surat Al A’la ayat 14-17 disabdakan:
قد افلح من تزكى، وذكر اسم ربه فصلى، بل تؤثرون الحياة الدنيا،
والاخرة خير وابقى
“Sesungguhnya
beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman). Dan Dia ingat nama
Tuhannya, lalu Dia sembahyang. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan
duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal”.
Berangkat
pesan dari ayat ini, maka sejatinya kehidupan kita sebagai muslim sangat
tergantung pada kesucian hati dan keistiqamahan kita menjalankan shalat. KH
Bisri Mustofa menyebutkan dalam Tafsir Al Ibriz menjelaskan bahwa arti “fashalla”
adalah shalat lima waktu. Maka untuk memperteguh rasa persatuan ini, penyucian
jiwa menjadi penting sekali. Dengan jiwa yang teguh, maka sikap kita akan
selalu positif. Termasuk jika kita rajin dalam menjalankan perintah shalat,
maka kita akan terbiasa untuk tepat waktu. Termasuk kita akan menjadikan bahwa
diri kita hamba Allah yang konsisten dalam membagi waktu, patuh dan tuntuk para
perintah Allah.
Di
dalam Kitab Durratun Nasihin karya Syaikh Utsman bin Hasan disebutkan bahwa
ayat “قد افلح من تزكى” bermakna
membersihkan diri dari kekafiran dan kemaksiyatan. Atau juga memperbanyak
taqwa, karena tazakka berasal dari az-zakaa’ (bertambah), atau bersuci
untuk melaksanakan shalat atau zakat. Ternyata dalam kita mensucikan diri,
masih ada amal yang dibutuhkan yaitu berzakat dengan membagikan sebagian harta
yang kita miliki untuk faqir, miskin dan golongan yang membutuhkan. Kata
“fashalla” juga dapat diartikan sebagai shalat ‘id setelah para hamba Allah
membayarkan zakat. Dimensi ayat inilah yang menyatakan bahwa inti dari ‘idul
fitri adalah penyucian diri dan bershalat dengan penuh khidmat seraya membaca
takbir, tahmid dan tahlil.
Ma’asyiral
muslimin rahimakumullah,
Membuat
diri kita semakin cinta dalam membangun persatuan itu perlu waktu dan
keseriusan. Yang paling inti adalah bagaimana persatuan itu kita mulai dari
tingkat yang paling kecil, yakni keluarga. Jangan sampai keluarga kita bercerai
berai. Maka perintah Allah:
قوا انفسكم واهليكم نارا
“Jagalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka”
Dengan
memperkuat silaturrahmi dan rasa saling maaf, maka otomatis kita akan menjauhi
neraka. Namun apabila kita menjadikan ahli pemutus silaturrahmi (qathiurrahmi),
kita akan dekat dengan neraka. Maka mari dalam suasana Jum’at yang mulia ini
kita mantapkan jiwa kita untuk semakin dengan dengan rasa persatuan,
persaudaraan dan cinta kasih yang abadi.
Ma’asyiral
muslimin rahimakumullah,
Di
dalam Kitab Nashaihul Ibad karya Syaikh Muhammad Nawawi dijelaskan bahwa
Khalifah Umar bin Khattab berpesan: “Cinta kepada seorang adalah sebagian dari
tanda berakal, berkasih sayang kepada sesama manusia adalah satu sedekah,
pertanyaan yang baik adalah sebagian dari ilmu, pandai berencana adalah
sebagian dari penghidupan.
حسن
التودد الى الناس نصف العقل، ومدارة النا س صدقة، وحسن السؤال نصف العلم، وحسن
التدبير نصف المعيشة
Demikian
khutbah singkat ini kami sampaikan. Dengan semangat bulan Syawwal, mari kita
jaga kerukunan dan persatuan dengan mengambil hikmah dari peristiwa ‘idul fitri.
جعلنا الله وإياكم من العائدين
والفائزين والمقبولين كل عام وأنتم بخير. آمين
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
والعصر ان الانسان لفى خسر الا الذين
آمنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر
وقل رب اغفر
وارحم وانت خير راحمين
Khotbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ
اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ
اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ
اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ
وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
اَمَّا
بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا
نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ
وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ
ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى
اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ
اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ
بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ
بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا
اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ
اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ
اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ
الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ
وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ
عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى
اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ
لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ
ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ