Belajar Ngalap Berkah di Makam Wali dengan Habib Luthfi

Ketika Al Imam Al Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Umar bin Thaha bin Muhammad bin Syeikh bin Ahmad bin Yahya ditanya seseorang bernama Adi Setiawan asal Purbalingga tentang apa sebetulnya yang dilakukan saat ngalap berkah di makam para wali? Kemudian Habib Luthfi Pekalongan menjawab dengan kalimat yang sangat indah dan membuat masyarakat kagum.

Habib menjawab: “Berkah itu mutlak milik Allah Swt”. Beliau melanjutkan bahwa ngalap berkah kepada orang-orang yang dekat kepada Allah Swt, maksudnya ngalap berkah kepada orang yang telah mendapatkan berkah dari Allah Swt, sehingga hidupnya berkah, banyak amalannya.

Karena itulah selain hidupnya berkah, ilmu yang diajarkan juga membawa berkah. Terbukti dengan banyaknya murid yang mengikuti jejaknya dan murid itu pun mengajarkan ilmunya kepada murid-muridnya hingga seterusnya. Kalau berziarag kepada auliya’ atau para wali, jangan lupa, bahwa yang utama adalah belajar mengoreksi diri atau instropeksi diri.

Pertama, kita patut merenung tentang pemilik makam yang kita ziarahi. Meski sudah dikubur, namun beliau tetap mendapat kehormatan dari keluarga, para murid serta umat Islam. Diantara buktinya adalah dikunjungi dan dido’akan.

Kedua, kita harus ingat, ketika melihat makam tersebut, kita juga sadar bahwa kita juga nantinya akan menemui ajal, sebagaimana pemilik makam itu. Jadi, yang terpenting, apakah kita sudah menyiapkan bekal untuk menuju alam akhirat.

Ketika di makam itu, bacalah al-Qur’an, dzikrullah dan shalawat. Pahala-pahala bacaan itu semoga menjadi penyebab turunnya rahmat Allah Swt. Diharapkan, pahala bacaan itu akan menambah pahala kepada orang yang diziarahi dan nantinya juga akan mengalirkan pahala kepada yang menziarahi. Itulah diantaranya hikmah yang dapat kita petik dari ngalap berkah di makam para wali.

Enak sekali mendengar kalimat bijak seorang Mursyid tarekat mu’tabarah ini. Sehingga tidak ada salahnya jika para santri melaksanakan tabarrukan dengan ziarah ke makam para wali dan tentunya mengingat dua pesan dari Ndoro Habib dimaksud tadi.


(Sumber: Tim Majelis Khoir, 2012, Habib Luthfi bin Yahya Berbicara Seputar Tarekat, Malang: Mejelis Khoir Publishing, hlm.62-63)

No comments:

Post a Comment

@mrikzachamami