Ngaji Guru Versi KH Sholeh Darat


M Rikza Chamami
Wakil Ketua Komunitas Pecinta KH Sholeh Darat (KOPISODA)

Guru dan murid dalam majelis ilmu memiliki garis hubungan batin yang sangat kuat. KH Sholeh Darat menjelaskan secara khusus mengenai hubungan guru dan murid ini dalam kitabnya Minhajul Atqiya'.

Perlunya guru dalam belajar bagi Mbah Sholeh Darat menjadi sangat mutlak. Sebab dari guru itu akan lahir ilmu pengetahuan yang positif dan berkesinambungan. Guru bukan hanya sebagai pengajar bagi muridnya, tapi ia sebagai pendidik untuk kehidupan dunia dan akhirat.

Maka bagi murid, perlu sekali belajar dan mengaji dengan guru terutama ilmu-ilmu yang membingungkan hingga dipahami secara baik. Itupun jika ngaji haru membutuhkan referensi berupa kitab pegangan untuk memperdalam ilmunya.

Bagi murid, menurut Mbah Sholeh, tidak boleh bertanya hal-hal yang sudah dipahami pada gurunya. Ini sema-mata untuk menyederhanakan waktu belajar. Itu pun jika masih bingun, maka murid perlu melakukan muthala'ah kitab lagi.

Dua hal ini menujukkan bahwa Mbah Sholeh mengantarkan ide dasar pendidikan: pendidikan bersumber pada guru dan pendidikan bersumber dari kitab. Keduanya tetap memberikan peluang pada murid untuk mengkaji hingga paham dan jika masih bingung, maka kembali bertanya pada guru.

Melihat betapa pentingnya guru dalam hal keilmuan ini, Mbah Sholeh mengutip penjelasan dari Kitab Risal al Qudsiyyah tentang pentingnya menghormat pada guru. Sebab banyak dilihat, para murid tidak hormat pada gurunya dan mendebat guru, maka itulah yang membuat ilmunya tidak bermanfaat dan sia-sia.

Posisi yang demikian kuat ini membuat pola pikir pendidikan yang berbasis kitab itu juga perlu dipahami secara baik. Jika ada hal yang tidak dipahami dalam kitab, maka Mbah Sholeh meminta untuk mencari penjelasan dalam syarah dan hasyiyah.

Itupun tidak hanya berhenti disitu, bahwa murid harus mampu muqabalah terhadap isi kandungan kitab-kitabnya agar tidak salah paham dalam mengkaji ilmu. Kajian itu diperlukan secara serius dan berulang-ulang.

Ada pesan yang cukup menarik dari Mbah Sholeh tentang pentingnya mencatat (menulis) ketika murid sedang belajar. Kenapa harus demikian? Sebab manusia banyak lupa. Maka ketika mengaji perlu ditulis. Sehingga Mbah Sholeh minta kalau murid sedang mengaji untuk menyiapkan mangsi (tinta/alat tulis) dan kertas kosong.

Itulah sekelumit pesan-pesan Mbah Sholeh terhadap para santri yang sedang belajar.*)

No comments:

Post a Comment

@mrikzachamami