Terlalu Formalistis

Andai Indonesia bisa menangis. Sayang tak bisa menangis. Rangkaian peristiwa demi peristiwa politik, selalu saja bikin gaduh. Jangan politik Pilkada, politik Pilkades juga demikian hingar bingar. Itulah yang terjadi.

Dan selalu saja, momen politik memanfaatkan relasi agama. Ya benar. Agama ditarik-tarik jadi alat. Baik akan menguatkan, juga melemahkan kepentingan politik. Ini semua bukan karena politik itu menegasikan moralitas. Ini lebih karena formalisasi politik agar dibenarkan "fiqh".

Topiknya terlalu serius dengan ayat-ayat suci. Tapi isinya dangkal karena berisi kepentingan. Semalam begitu kaget ketika Habib Syech sudah mulai gerah soal HP yang sudah mulai salah fungsi. Bangun tidur isinya caci maki.

Mari kita lepaskan hingar bingar itu dengan beribadah. Kita dekatkan diri dengan Allah dab tetap tersenyum bersama bangsa Indonesia. Bangsa kita damai dengan tetap menjaga wibawa Islam. Islam yang ramah. Bukan Islam yang hobi marah-marah.

Pusponjolo Semarang
M Rikza Chamami

No comments:

Post a Comment

@mrikzachamami